Jumat, 11 November 2016

Monkey Forest atau Sangeh – Hal Menarik & Informasi


Obyek wisata di Bali yang cukup menarik perhatian untuk dikunjungi sambil mengenal lingkungan alam sekitar lebih detail ialah obyek wisata Sangeh. Obyek wisata ini, merupakan kawasan hutan lindung yang didominasi pohon pala. Selain dapat menikmati sejuknya hutan lindung, para pengunjung juga bisa melihat ratusan monyet di kawasannya.

Walaupun Sangeh belum setenar Pantai Kuta, Pantai Tanah Lot, ataupun tempat wisata lainnya di Pulau Bali, taman wisata sangeh ini juga memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawannya. Menariknya, monyet-monyet penghuni Wisata Alam Sangeh ternyata memiliki beberapa kelompok, dan masing-masing dari kelompok tersebut mempunyai satu pemimpin.

Dari kelompok-kelompok monyet masih memiliki pemimpin tertinggi atau raja dari semua raja monyet yang ada di Sangeh. Pemimpin berkedudukan tertinggi berdiam di suatu tempat yang paling luas, yang mana terdapat di sebuah pura yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.

Layaknya manusia ketika akan memilih calon pemimpinnya, monyet-monyet itu ternyata menetapkan monyet yang dipilih yang dianggap memiliki kharisma dan kekuatan diatas rata-rata. Pemimpin monyet tertinggi memiliki hak-hak yang melebihi monyet lainnya terutama dalam mengawini monyet betina maupun dalam jatah makanan. Tak jarang monyet yang dituakan akan diberikan kesempatan untuk mendapatkan makanan sampai puas, baru setelah itu sisanya diberikan kepada monyet lainnya.

Kawasan Sangeh sangat terkenal karena desanya banyak sekali monyet-monyet ( beruk ) yang berkeliaran bebas dan di keramatkan oleh penduduk setempat di sebuah hutan pala. Persis di tengah hutan ada sebuah pura yang di beri nama Pura Bukit Sari. Dari cerita yang diperoleh bahwasanya pura tersebut dibangun oleh Kerajaan Mengwi dan sekarang diserahkan ke penduduk setempat.

Asal usul

Usut punya usut warga setempat dan menurut legenda tentang adanya Pura Bukit Sari di hutan ini diceritakan secara mitologis dalam Lontar Babad Mengwi. Pada saat itu Putri Ida Batara di Gunung Agung memiliki keinginan untuk disungsung di Kerajaan Mengwi. Denagan kehendak dia maka hutan pala yang ada di Gunung Agung tempat putri Ida Batara Gunung Agung bermukim pindah secara misterius di  waktu malam.

Ketika perjalanan baru sampai di daerah Sangeh, ternyata ada penduduk yang melihat perjalanan tersebut. Konon hal ini yang menyebabkan hutan pala tersebut tidak bisa berjalan lagi menuju Mengwi dan berhenti di Desa Sangeh. Putra angkat Raja Mengwi I Gusti Agung Putu ( yang pertama  ) dengan bergelar Cokorda Sakti Blambangan menemukan bekas bangunan pelinggih.

Kemudian Cokorda Sakti Blambangan memerintahkan untuk membangun kembali pura tersebut dan diberi nama Pura Bukit Sari. Sementara yang dipuja di pura tersebut adalah Ida Batara Gunung Agung dan Batara Melanting. Pura Besakih yang terletak di lereng Gunung Agung juga tergolong Pura Purusa atau ringkas cerita sebagai jiwa dari Pulau Bali.

Adanya Pohon Lanang Wadon

Keunikan yang dimiliki oleh obyek wisata Sangeh Bali adalah pohon pala besar yang batangnya menyerupai bentuk kelamin pria dan wanita. Dari alasan tersebutlah pohon pala ini dinamakan pohon Lanang Wadon, dalam bahasa Indonesia berarti pohon yang melambangkan pria dan wanita. Tepat di tengah-tengah hutan dapat ditemukan dua buah Pura, pura yang lebih kecil bernama Pura Melanting sedangkan pura yang besar bernama Pura Bukit Sari.

Para penduduk setempat, sangat menyakralkan keberadaan dari Pura tersebut, begitu pula dengan monyet monyet yang ada disekitar obyek wisata Sangeh. Hal ini sangat berhubungan erat dengan cerita dari keberadaan Sangeh itu sendiri, yang diyakini merupakan Duwe (milik) dari para Dewa Pura Bukit Sari.

Hal sangat di perhatikan dan dijalankan ketika akan berkunjung ke obyek wisata Sangeh, agar tidak menggunakan perhiasan yang berlebihan dan juga membawa barang bawaan yang berlebihan. Semua ini mengatisipasi menghindari kejadian yang tidak diinginkan, seperti kawanan monyet mengambil perhiasan ataupun barang bawaan.

Alangkah baiknya jika pengunjung menyiapkan beberapa makanan seperti pisang, ketela maupun kacang yang di beli dari warung yang berada disekitar areal parkir. Pemandu wisata yang berpakaian adat Bali dengan senang hati akan siap membantu jika perlukan.

Obyek wisata Sangeh sanagt cocok untuk wisata keluarga bersama anak-anak. Selain bisa memperkenalkan hutan lindung kepadanya, para orang tua juga dapat berinteraksi dengan kawanan monyet yang ada di Sangeh. Hal yang tak pernah luput dari wisatawan saat berkujung ke objek wisata Sangeh adalah berselfie ria dengan monyet dan memberi makan monyet.
Lokasi Obyek Wisata Sangeh Bali

Obyek wisata ini berada di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal,Kabupaten Badung, Bali, Indonesia. Dari kota Denpasar berjarak 22 kilometer atau setara dengan 45 – 1 jam perjalanan.

Harga Tiket

Berjalannya waktu penataan di kawasan obyek wisata Sangeh sudah sangat ideal, termasuk areal parkir yang cukup luas. Agar bisa menikmati keindahan alamnya para wisatawan yang ingin berkunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000 / kepala. Hasil dari tiket masuk tersebut dialokasikan untuk pemeliharaan satwa monyet serta pemeliharaan kebersihan disekitar Sangeh.

Pada areal depan dari obyek wisata Sangeh dibangun patung raksasa Rahwana yang sedang diserang oleh puluhan monyet. Desain tersebut diambil dari kisah Ramayana, sementara sebelah kanan dan kiri patung Rahwana terdapat patung singa bersama dengan monyet kecil, patung singa menceritakan tentang raja hutan yang menyayangi seekor bayi monyet.



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Monkey Forest atau Sangeh – Hal Menarik & Informasi

0 komentar:

Posting Komentar