Pulau Bali di juluki sebagai pulau seribu pura ini memag tanpa
alasan, julukan tersebut karena bayak sekali ditemukan pura yang terkenal oleh
wisatawan maupun yang belum. Bagi pembaca yang pernah berwisata ke Bali
pastinya sudah tidak asing dengan Pura Tanah Lot maupun Pura Uluwatu
yang populer dengan atraksi Tari Kecaknya.
Pura Keraban Langit adalah satu diantara
banyaknya pura yang terpenting di Bali yang mana lokasinya tergolong unik yaitu
di tepi tebing sebuah sungai. Pura ini juga masih termasuk Pura Dang Kahyangan,
sehingga ketika jatuh dihari kelahiran maka akan banyak masyarakat sekitar yang
melakukan penyucian.
Pura Keraban Langit dipercaya
sebagai salah satu pura sakral, tak sedikit dari mereka yang melakukan meditasi
disini. Didalamnya ada sebuah mata air yang dipercaya bisa membawa keberkahan
dan disetiap hari-hari tertentu seperti hari Raya Saraswati maupun Siwalatri
banyak wisatawan yang berkunjung hanya untuk melakukan pemujaan ataupun
bersemedi.
Awal mula adanya cerita kenapa
air di dalam goa ini dianggap suci? Yang mana berawal dari sepasang suami istri
yang ingin mempunyai anak setelah sekian lama berumah tangga. Kemudian sang
suami memohon kepada dewa yang berada di puncak Gunung Agung agar istri
tercintanya dikaruniai anak.
Sesudah mendapatkan sebuah
petunjuk yakni harus mencari air ( Tirta Selaka ) yang berada di dalam goa di
kawasan Desa Sading. Setelah mendapatkan air tersebut, dan memberikannya kepada
istrinya untuk diminum. Dari waktu yang tak bergitu lama sang istri mengandung
dan akhirnya melahirkan dua anak kembar.
Sejak kejadian itu air ( Tirta
Selaka ) yang berada di dalam goa atau Pura Keraban Langit dianggap suci serta
membawa berkah bagi siapa saja yang menggunakannya. Lokasi Pura Keraban Langit
berada didalam sebuah goa, disaat memasukinya suasana akan terasa sangat sejuk.
Pura ini dinamakan dengan Pura Keraban Langit yang memiliki arti “atap langit”.
Pancuran air yang berada di Pura
Keraban Langit ini berupa dinding batu alam dengan kepala pancoran berbentuk
mulut naga yang berjumlah lima buah. Di areal Pura, terdapat semacam pintu yang
menghadap ke barat, ketika pintu tersebut dibuka terlihatlah pemandangan sebuah
goa dengan celah kosong di tengah-tengahnya yang mana bisa melihat langit lepas.
Dihimpun dari informasi ( Jero
Mangku ), Goa ini sudah ada sejak jaman
pemerintahan Raja Bali Sri Udayana. Pura Kereban Langit ditemukan pada abad
ke-11, yang sudah dijelaskan di dalam Prasasti Sading yang berangka tahun Isaka
923 atau 1001 Masehi. Dulunya Desa sanding bernama Desa Bantiran, tepatnya pada
tahun 1076 Masehi Desa Bantiran berubah nama menjadi Desa Sading.
Alamat :
Desa Sading, Kecamatan Mengwi,
Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Indonesia atau 13 km dari pusat Kota Denpasar.
Lokasinya sangat mudah dijangkau,
pembaca bisa dari arah Puspem Badung atau dari pertigaan jalan raya Anggungan -
Darmasaba Kabupaten Badung.
Rute perjalanan :
Puspem Badung - pertigaan Patung
Rama dan Hanuman - Desa Sading - Br. Pekandelan - perempatan Jalan Gede Desa - belok
kiri atau menuju ke arah barat - Jaba Pura - area parkir - menuruni anak tangga
menuju Pura Keraban Langit, untuk menuju Pancuran di sebelah selatan pura. Sementara
jalan untuk memasuki pura berada di sebelah barat tembok pura yang juga berbatasan
dengan Tukad Ulangun.
0 komentar:
Posting Komentar