Pura Sada atau Pura Sada Kapal
adalah salah satu pura kahyangan jagat yang terkenal Pulau Bali yang tepatnya
berada di Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Nama dari Pura Sada ialah
singkatan dari kata “Prasada”. Pura ini merupakan sebuah bangunan Candi yang berbentuk
langsing, beratap tumpang tindih dan tinggi seperti halnya sebuah menara.
Bentuk pura seperti itu merupakan
tipe candi Jawa timur ( jaman keemasan Majapahit sekitar abad ke 14 ), Bahkan Prasada
dan candi bentar di pura ini diakui sebagai situs cagar budaya yang harus
dilindungi. Pura Prasada yang tertinggi mencapai 16 meter dengan atapnya yang bertingkat
berjumlah sebelas.
Kapan Pura Sada dibangun ? masih banyak
versinya, diperkirakan dibangun pada awal abad ke-16 dan ada juga yang
memperkirakannya pada abad ke-12 Masehi. Tetapi, menurut analisis penekun
lontar asal Kapal Ketut Sudarsana, bahwasannya Pura Sada dibangun pada tahun
830 Masehi. Pura Sada pernah mengalami kerusakan akibat gempa dahsyat yang
terjadi pada tahun 1917 di Bali.
Akibatnya kerusakan beratpun
terjadi dan hanya menyisakan dasarnya saja. Renofasi dilakukan pada tahun 1949.
Berbagai versipun masih simpang siur dan banyak yang mengatakan Pura Sada sempat
direhab beberapa kali. Di tahun 1260 Isaka, Pura Sada direhab pada masa
pemerintahan Dhalem Bali Mula yang kuasai oleh raja Asta Sura Ratna Bumi
Banten.
Raja tersebut naik tahta pada
tahun 1324 Masehi, yang mana merupakan pemimpin Bali yang arif dan bijaksana. Pada
waktu Pura Sada diangap perlu dilakukan rehabilitasi, diutuslah Kebo Wayu
Pawarangan ( Kebo Taruna ) untuk memperbaiki pura di Desa kapal. Guna
menjalankan tugasnya, Kebo Wayu Pawarangan membuat tempat pemujaan ( dharma
pengastulan ) yang berlokasi di sebelah tenggara Pura Sada.
Dan ada sejarah yang menceritakan
lagi bahwa Pura Sada juga direhab tahun 1400 Masehi di zaman Kerajaan Pangeran
Kapal-Beringkit. Sementara rehab berikutnya dilakukan kembali pada tahun
1600-an serta pada tahun 1949 juga diadakannya direhab besar-besaran.
Seperti pura-pura lain di Bali,
Pura Sada juga mempunyai Tri Mandala yakni utamaning mandala ( jeroan ),
madianing utama ( halaman tengah ) dan nistaning mandala ( jaba sisi ). Di
antara bangunan yang berada di kawasan halaman tengah dan halaman utama
terdapat sebuah candi yang bernama Candi Kurung, sementara antara halaman tengah
dengan jaba sisi terdapat Candi Bentar.
Diantara banyaknya pelinggih yang
khas di Pura Sada adalah pelinggih Prasada, yang mana merupakan pelinggih Ida
Batara Pasupati ( Siwa Guru, Sang Hyang Lingga Buwana atau Sang Hyang Druwaresi
). Dikawasan madianing mandala terdapat gedong pererepan, bale sumanggen, bale
gong.
Piodalan di Pura Sada rutin dilaksanakan
tiap enam bulan atau setengah tahun sekali yang mana acara Tumpek Kuningan dan
nyejer berlangsung selama tiga hari.
Alamat :
Desa Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten
Badung, Provinsi Bali, Indonesia ( sekitar 15 km dari pusat Kota Denpasar ).
Baca juga :
0 komentar:
Posting Komentar