Jumat, 11 November 2016

Tapak Siring – Hal Menarik & Informasi


Tampak Siring adalah nama sebuah desa dan Kecamatan di kabupaten Gianyar, kecamatan Tampak Siring luasnya 42,63 km2. Jika dari Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar, maka diperlukan waktu perjalanan kurang lebihnya selama satu jam, para wisatawan ke tempat wisata di Ubud ini bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Lokasi Tampak Siring yang dijadikan tempat wisata di kawasan Ubud ini memiliki sebuah pura yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan yang akrab disapa dengan nama Pura Tirta Empul. Pura ini terletak di Kecamatan Tampak Siring, yang mana banyak dikunjungi para wisatawan domestik ataupun wisatawan mancanegara.

Spot wisata Pura Tirta Empul merupakan salah satu tempat wisata di Pulau Bali yang wajib dikunjungi, terkhusus daerah Ubud. Di lokasi wisata ini atau tepatnta di Pura Tirta Empul terdapat sumber mata air yang digunakan oleh masyarakat setempat sebagai tempat pemandian dan memohon tirta suci.

Asal Usul

Nama Tampak Siring bermula dari dua buah kata bahasa Bali ( "tampak" dan "siring"), masing-masing berarti telapak dan miring. Di ambil dari sebuah legenda yang mana terekam pada daun lontar Usana Bali, nama tersebut berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa, raja ini sangat pandai serta sakti  tetapi memiliki sifat angkara murka dan jahat.

Raja Mayadenawa menganggap dirinya sebagai dewa dan kemudian menyuruh rakyatnya untuk menyembahnya. Akibat dari tabiatnya itu, Dewa Batara Indra murka dan mengirimkan bala tentaranya. Kemudian Raja Mayadenawa lari dan masuk hutan, agar jejaknya tak mudah diketahui ia berjalan dengan cara memiringkan telapak kakinya.

Meskipun begitu, Raja Mayadenawa juga tertangkap oleh bala tentara Batara Indra. Sebelum berhasil di tangkap, dengan sisa kesaktiannya Ia berhasil menciptakan mata air beracun yang menyebabkan banyak kematian siapapun yang meminum air dari mata air tersebut. Kemudian Dewa Batara Indra  menciptakan mata air sebagai penawar air beracun itu yang diberi nama "Tirta Empul" ("air suci").

Sementara kawasan hutan yang dilalui Raja Mayadenawa dengan berjalan sambil memiringkan telapak kakinya itulah yang sekarang terkenal dengan kawasan wisata Tampak Siring. Kawasan ini banyak digunakan sebagai jalur persinggahan para wisatawan yang berkunjung ke daerah objek wisata Ubud, seperti Objek Wisata Sawah Terasering Tegalalang, atau wisatawan yang datang dari tempat wisata Kintamani menuju ke kawasan tempat wisata di Bali selatan.

Istana Tampak Siring

Selain adanya Pura Tirta Empul di obyek wisata Tapak Siring, juga terdapat istana kepresidenan yang didirikan oleh presiden pertama Indonesia, IR Soekarno sebagai tempat peristirahatan beliau saat berkunjung ke Bali. Hawanya yang sejuk serta jauh dari keramaian kota, cocok dijadikan tempat peristirahatan bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga maupun bagi tamu-tamu negara.

Istana Tampak Siring di bangun dari tahun 1957 – 1960 dengan artiktek dan pendesain istana kepresidenan adalah RM Soedarsono. Dalam pembangunannya dilakukan secara perlahan-lahan dan mengalami tahapan. Bangunan pertama di bangun pada tahun 1957 adalah wisma Merdeka dan wisma Yudistira.

Komplek Istana Tampaksiring terdiri atas empat gedung utama yakni Wisma Merdeka dengan luas 1.200 m dan Wisma Yudhistira serta Ruang Serbaguna seluas 2.000 m2. Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira ialah bangunan pertama kali yang dibangun pada tahun 1957. Tepat di tahun 1963 semua pembangunan selesai yaitu dengan berdirinya Wisma Negara dan Wisma Bima.

Istana ini mengalami penambahan bangunan di tahun 2003, yang diperuntukan untuk KTT ASEAN Summit XIV. Penambahan bangunan pada Istana Tampak Siring ini, berupa bangunan untuk sarana konfrensi dan resepsi tamu negara. Balai Wantilan yang ada di Istana Tampak Siring, juga mengalami renovasi untuk acara pertujukan kesenian tamu negara.

Memasuki pintu gerbang utama, para pengunjung akan disambut oleh kumpulan kijang dan siapapun diperbolehkan memberi makan ratusan hewan jinak tersebut. Cukup dengan memanggil mereka, kijang-kijang itu akan berdatangan menghampiri pengunjung dan memakan dedaunan segar diberikan.

Maju beberapa langkah ada sebuah aula besar, tak jauh dari banguna itu terdapat Wisma Yudhistira serta Ruang Serbaguna yang memiliki luas 1.200 meter2. Di dalam wisma tersebut dapat ditemui ruang tidur presiden, ruang tidur keluarga, ruang tamu dan ruang kerja orang nomor satu di Indonesia.
Berjalan beberapa meter ke depan terdapat Wisma Negara yang mana tempat untuk menjamu tamu negara. Di antara kedua wisma tersebut terdapat sebuah jembatan persahabatan, dengan lebar 1,5 meter dan panjang 40 meter untuk menuju ke kamar yang sering digunakan Presiden Soekarno.

Sementara Wisma Yudhistira merupakan tempat menginap rombongan kepresidenan maupun rombongan tamu negara. Sedangkan Wisma Bima biasanya digunakan sebagai tempat istirahat para pengawal presiden maupun pengawal tamu negara.

Cara Termudah Menuju Ke Obyek Wisata Tampak Siring

Jika pembaca ingin liburan ke Pulau Bali, alangkah baiknya meluangkan waktu untuk datang ke kawasan wisata pura Tirta Empul serta ke istana presiden Tapak Siring. Pastinya banyak pengalaman dan hal baru yang akan diketahui. Jika pengunjung menyukai objek wisata Pura Tirta Empul, maka anda juga akan menyukai objek wisata Pura Taman Ayun Mengwi.

Saat ini di Pulau Bali belum banyak sarana transfortasi umum, dari tempat wisata Bali selatan menuju ke kawasan wisata pura Tirta Empul. Menggunakan taksi adalah salah satu saranan transfortasi yang dapat pembaca gunakan jika ingin menginap di kawasan wisata Ubud. Namun bila berencana mengunjungi lebih dari satu tempat wisata di Bali, menggunakan jasa sewa mobil beserta supirnya mungkin salah satu cara tepat untuk mendapatkan sarana transportasi murah dan mudah.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Tapak Siring – Hal Menarik & Informasi

0 komentar:

Posting Komentar